Rabu, 25 April 2012

KRI Hasanuddin 366











KRI Hasanuddin (366) merupakan kapal kedua dari kapal  jenis perusak kelas SIGMA milik TNI Angkatan Laut. Nama kapal ini diambil dari nama Sultan Hasanuddin yaitu raja Gowa ke 16 yang telah berjasa melawan Belanda di Indonesia bagian timur. Kapal ini merupakan salah satu dari empat kapal perang yang dibeli oleh pemerintah Indonesia dari Belanda. KRI Hasanuddin biasanya bertugas sebagai kapal patroli yang mempunyai kemampuan anti permukaan, anti kapal selam, dan anti udara.

Korvet ini dilengkapi dengan peralatan komunikasi dan pertempuran yang lengkap. Kapal ini
dapat membawa awak kapal sampai 80 awak. KRI Hasanuddin mulai dibuat pada tahun 2005 setelah itu diluncurkan pada September 2006 dan akhirnya ditugaskan pada November 2007. Fungsi dasar kapal ini adalah berpatroli di sekitar Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE). Kapal ini juga mempunyai dek helikopter. Dek helikopter mampu menampung helikopter dengan berat maksimal 5 ton. Dek helikopter dilengkapi dengan fasilitas lasling point dan sistem pengisian bahan bakar. 

KRI Hasanuddin memiliki dua mesin diesel V28-33D STC yang diproduksi di Jerman. Mesin ini dapat mengeluarkan tenaga berkekuatan 8900 KW yang masing masing menggerakkan baling baling. Sama seperti kapal - kapal kelas SIGMA lainnya.

Sebagai kapal patroli, KRI Hasanuddin dipersenjatai dengan beberapa senjata hebat. Diantaranya adalah senjata meriam utama Oto- Melara Super Rapid kaliber 76 mm yang dapat menembak target sejauh 16 km, Peluru kendali Anti kapal MBDA Exocet dengan jangkauan efektif 70 km, peluru kendali darat ke udara MBDA Mistral dengan jangkauan efektif 6 km, dan Torpedo 3A 244S dengan dua peluncur torpedo.