Jumat, 30 Maret 2012

Tank Leopard Indonesia





Untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia, Indonesia sangat membutuhkan tank kelas berat (Main Battle Tank /MBT) dengan berbagai macam kemampuan. Untuk itu Indonesia berencana akan membeli 100 unit Tank Leopard A26 eks Belanda seharga USD 280 juta. Tank Leopard merupakan salah satu tank berat terbaik didunia. Kemampuan Tank Leopard telah melebihi Tank M1A2 Abrams buatan Amerika Serikat. Saat ini Indonesia hanya mengandalkan tank tank ringan. Sampai saat ini Indonesia masih belum memiliki tank kelas berat (Main Battle tank/MBT).


Ada beberapa pihak mengatakan jika rencana pembelian tank tersebut kurang tepat, karena jenis tank Leopard kurang cocok untuk kondisi alam di Indonesia. Menaggapi komentar tersebut Kepala Staf Angkatan Darat  (KSAD) Jendral TNI Pramono Edy Wibowo menampiknya. Bahkan kata Edy, sejumlah negara Asia Tenggara yang kondisi alamya relatif sama dengan Indonesia telah menggunakan tank kelas berat tersebut. 


Saat ini Indonesia hanya mengandalkan tank ringan seperti AMX 13 dan Scorpion. Tank tank ringan ini tentu bukan tandingan tank kelas berat yang beratnya lebih dari 50 ton. Tank ringan seperti Scorpion hanya mengandalkan senjata cannon 76mm. Coba bandingkan dengan tank kelas berat yang memiliki senjata cannon 120mm. Dan juga armor tank kelas berat, tentu bukan tandingan tank ringan.     


Negara tetangga kita saja seperti Singapura telah memiliki tank kelas berat sejak tahun 1980an. Karena tidak memiliki tempat Singapura menaruh tank tersebut di Taiwan, Sehingga mereka dapat berlatih di sana. Demikian dengan negara negara ASEAN lainnya.  



















sumber
http://news.okezone.com/read/2012/01/18/339/559220/ksad-tank-leopard-cocok-dengan-kondisi-alam-indonesia

http://news.detik.com/read/2012/01/18/040924/1818340/10/indonesia-butuh-monster-lapis-baja-sekelas-tank-leopard-2a6


Minggu, 04 Maret 2012

KRI Nanggala (402)







KRI Nanggala adalah kapal selam kelas Cakra milik Angkatan Laut Indonesia. KRI Nanggala termasuk dalam armada pemukul TNI Angkatan Laut. Kapal selam lain dalam kelas Cakra adalah KRI Cakra 401. Kedua kapal ini dibuat di Howaldtswerke, Kiel, Jerman. Kapal ini merupakan kapal selam tipe 209/1300, yaitu tipe kapal selam yang banyak digunakan oleh Angkatan Laut seluruh dunia. Namanya diambil dari nama senjata Pewayangan Nanggala. 


Tenaga digerakkan oleh motor listrik Siemens. Sama seperti KRI Cakra 401. Tenaga Motor Listrik didapatkan oleh baterai baterai yang dibuat oleh Varta (low power) dan Hagen (high power). Baterai baterai itu diisi oleh generator yang diputar 4 mesin diesel MTU jenis Supercharged. Mesin ini dapat mendorong kapal hingga kecepatan 21,5 knot. 


Sebagai armada pemukul, KRI Nanggala dipersenjatai dengan 14 buah Torpedo didalam 8 tabung. Dalam sejarahnya, KRI Nanggala pernah melakukan latihan bersama dengan US-Navy pada 27 mei sampai 3 juni 2002. Latihan ini berlangsung di daerah perairan Laut Jawa, Selat Bali dan Laut Situbondo. 
























        









KRI Ki Hajar Dewantara (364)








KRI Ki Hajar Dewantara merupakan kapal perusak kawal berpeluru kendali. Kapal ini memiliki kemampuan jelajah dan persenjataan yang sangat efektif di daerah kawasan perairan Indonesia. Nama kapal ini diambil dari nama pahlawan nasional Indonesia, yaitu Ki Hajar Dewantara yang merupakan bapak pendidikan nasional. 


KRI Ki Hajar Dewantara digerakkan oleh dua mesin diesel jelajah yang dapat mendorong kapal ini dengan kecepatan hingga 27 knot. Kapal ini memiliki berat 1.850 ton. Kapal ini dapat membawa awak sebannyak  hingga 205 awak, diantarannya 91 pelaut, 14 instruktur dan 100 taruna. Kapal ini juga memiliki dek helikopter untuk helikopter NBO-105. NBO adalah helikopter buata Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN). Helikopter ini berfungsi sebagai helikopter anti kapal selam dan transportasi.  


KRI Ki Hajar Dewantara merupakan bagian dari armada pemukul, sehingga kapal ini dipersenjatai dengan berbagai senjata untuk menjaga wilayah perairan Indonesia. diantarannya adalah 4 rudal MM-38 Exocet buatan Perancis dengan jangkauan maksimal 42 km, 2 meriam serangan udara Rheinmetall kaliber 20 mm dengan jangkauan 2 km di udara, 1 meriam bofors 57/70 kaliber 57 mm dengan jangkauan 17 km untuk target permukaan dan udara dengan pemandu tembakan Signal WM28, dan masih banyak lagi. 






     














Sabtu, 03 Maret 2012

KRI Diponegoro (365)







KRI Diponegoro (365) merupakansalah satu kapal Korvet kelas SIGMA dari empat kapal perang kelas SIGMA (Ship Integrated Geometrical Modularity Approach). KRI Diponegoro dibeli oleh pemerintah Indonesia dari perusahaan galangan kapal Schelde, Belanda pada tahun 2004. KRI Diponegoro menggunakan nama pahlawan nasional Indonesia yang telah berjasa melawan Belanda di Jawa pada tahun 1825. 


KRI Diponegoro dapat memiliki kecepatan jelajah 25,2 knot atau 40 km/jam. Dilengkapi dengan senjata meriam kaliber 76mm Otomelara buatan Italia yang ditempatkan di Geladak Haluan kapal. Akurasi meriam ini sangat tinggi karena telah dilengkapi dengan MCS yang telah terintegrasi dengan meriam ini. Kapal ini juga dilengkapi dengan senjata anti serangan udara MBDA Mistral, peluru kendali anti kapal MBDA Exocet yang mampu menjangkau target hingga 180 km, dan senjata anti kapal selam torpedo dengan dua peluncur torpedo jenis B515. 


KRI Diponegoro menggunakan  Radar utama MW08 3D Multibeam Surveillance buatan Thales. Salah satu radar tercanggih yang pengoperasianya otomatis. Radar ini juga bisa digunakan untuk mengontrol senjata ke sasaran. 


Kapal ini digerakkan dengan dua buah mesin Diesel V28-33D STC yang diproduksi di Jerman. Mesin ini dapat mengeluarkan tenaga  berkekuatan 8900 KW yang masing masing baling- baling. Mesin ini berbobot 46 ton yang dapat menggerakan kapal dengan kecepatan 40 km/jam. 







































KRI Cakra 401










Kapal Selam KRI Cakra adalah kapal selam kepunnyaan Angkatan Laut Indonesia yang bangun oleh Howaldtswerke, Kiel, Jerman pada tahun 1981. Kapal lain dari kelas Cakra adalah KRI Naggala (402). Kedua kapal ini dibuat di Jerman. Kapal ini mulai dipesan pada tahun 1977 dan mulai digunakan pada tahun 1981. 

Pada saat menyelam kapal ini digerakkan dengan motor listrik siemens jenis Varta dan Hagen. Motor Listrik dapat mengurangi suara bising sehingga musuh tak mudah mendeteksi kapal selam ini. Tenaga dari motor listrik berasal dari baterai-baterai diisi oleh generator yang diputar empat mesin diesel MTU jenis Supercharged. Mesin ini dapat menggerakkan kapal ini hingga 21,5 knot. 

KRI Cakra dapat membawa hingga 14 buah torpedo buatan AEG didalam 8 tabung. Torpedo jenis ini dapat dikendalikan secara manual dengan remote. Dalam beberapa misi. Seorang pasukan Katak dapat dilontarkan dari lubang torpedo. Ketika menembak sasaran kapal ini menggunakan periskop buatan Carl Zeiss.